Recent Posts

Minggu, 23 Desember 2012

Kamis, 13 Oktober 2011

BIODATA

NAMA : Fiqi Ali Mas 'Udi

NIM : 121011035

SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN (STTQ)
TEKNIK INFORMATIKA 2010/2011

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ANALISA DAN DESAIN SISTEM


KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ANALISA DAN DESAIN SISTEM


Banyak sekali yang mengira bahwa sistem informasi hanya seputar pada pembuatan aplikasi sistem, baik database maupun user interface-nya. Padahal, bagian yang berperan besar untuk menentukan sebuah sistem informasi layak diteruskan atau tidak adalah pada saat analisis dan perancangan sistem ( information system analysis and design).

Analisis dan desain sistem informasi (ADSI) merupakan tahapan yang harus dilalui setiap kali kita ingin membuat aplikasi sistem informasi. Dari sini kita merancang, sistem ini untuk apa sih, kebutuhannya apa aja, siapa yang akan menggunakan, fungsi dan tugas apa yang menjadi hak pengguna, berapa biaya yang akan dikeluarkan, berapa lama waktu pengembangannya, kelayakannya, prospek pengembangannya, dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar sistem tidak habis pakai, bisa dikembangkan sesuai dengan perkembangan organisasi/perusahaan yang dinamis. Itulah kenapa dokumentasi pengembangan sistem sangat penting artinya. Bukan hanya aplikasinya saja.

Banyak sekali metode ADSI, ada RAD (rapid application development), SDLC (system development life cycle), Prototype, Waterfall, dan masih banyak lagi. Setiap metode memiliki ciri dan tahapan yang berbeda. Mau yang ingin cepat rampung atau yang super lambat??? Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu metode ADSI adalah FAST!!!

FAST atau Framework for the Applications of System Technology mendefinisikan tahapan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Tahapan pada FAST berdasarkan pada permasalahan dan kesempatan yang dihadapi dengan peningkatan-peningkatan yang diharapkan dari sistem yang dikembangkan.

FAST sendiri berkaitan erat dengan analisis dan desain sistem melalui cara PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan Service). PIECES membantu metode FAST pada tahap analisis masalah dan kebutuhan sistem, meliputi:
Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada saat tertentu (throughput) dan response time.
Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
Economics (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan derta kecurangan yang akan terjadi.
Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.
  
Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisa dan perancangan sistem informasi.
Seorang sistem analis yang sukses harus memiliki beberapa skill.
Keahlian analisa
Memahami organisasi
Keahlian memecahkan masalah
Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi dan sistem informasi sebagai sebuah sistem.
Keahlian teknis
Memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi
Keahlian Managerial
Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya
resiko dan perubahan.
Adapun tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi :
1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis
2. Aliran data menuju ke komputer
3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer
4. Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya
Fungsi Sistem Analis :
-          Mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / user.
-          Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk  memenuhi kebutuhan user.
-          Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.
-          Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
            Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semunya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.
            Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian transformasi baru dan lain-lain.
            Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai  penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Langkah-langkah analisis sistem :
  1. Identify (identifikasi masalah)
  2. Understand (memahami kerja dari sistem yang ada)
  3. Analyze (menganalisa sistem)
  4. Report (membuat laporan hasil analisis)
FUNGSI ANALIS SISTEM
  1. Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan User
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai
  3. Memilih alternatif metode pemecahan masalah
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.
Tahapan dalam menganalisis sistem :
a.  Definisikan masalahnya
            Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami perubahan bentuk,harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan ?. Apa tujuan usaha analisis sistem ?.
b. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya.
            Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari.Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
            - Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
            - Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan lingkungan?
- Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa rumusan pengembangannya ?
c.Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?.
d. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
e. Terapkan alternatif tersebut.
f. Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem.




Senin, 10 Oktober 2011

Penjelasan & Pengertian Open Source

Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux.

Keberadaan open source software ini sangat ditunjang oleh internet. Mula-mula Open source software diambil dari internet kemudian digunakan oleh orang dan diperbaiki apabila ada kesalahan. Hasil perbaikan dari open source ini kemudian dipublikasikan kembali melalui internet yang memungkinkan orang lain menggunakan dan memperbaikinya. Dan begitulah seterusnya. Saat ini sangat mudah mendapatkan open source software di internet.

Pengembangan open source software melibatkan banyak orang dari berbagai penjuru dunia yang berinteraksi melalui internet. Maka bermunculanlah berbagai macam software yang dibuat berbasis open source ini yang dipublikasikan melalui internet. Pola open source ini telah melahirkan developer-developer handal dari berbagai penjuru dunia.

Dengan pola open source orang dapat membuat dan mengembangkan apa yang disebut dengan free software. Software ini dapat digunakan tanpa perlu membayar lisensi atau hak cipta karena memang dikembangkan dengan pola open source. Jadi, dengan pola open source orang dapat mengembangkan software dan mempublikasikannya dengan bebas melalui internet. Maka tidak heran apabila kita akan banyak menemukan free software ini di internet dan bisa secara bebas mendownloadnya tanpa perlu membayar uang sepeser pun kepada pengembang software tersebut.

Free software disini juga bukan program kacangan. Anggapan bahwa barang yang gratis jelek kualitasnya tidak berlaku buat free software. Karena sudah terbukti kehandalannya. Dan karena free software berbasis open source maka software tersebut sudah melalui proses perbaikan yang terus menerus. Jadi tidak ada alasan tidak mau menggunakan free software ini dengan alasan kualitasnya yang tidak baik.

Dengan karakteristik yang telah disebutkan di atas maka tidak salah apabila kita menaruh harapan pada open source ini sebagai platform alternatif yang bisa kita gunakan dalam komputer kita. Penerapan pola open source di Indonesia juga dapat menghilangkan pemakaian software komersial secara ilegal dan memungkinkan bangsa Indonesia dikenal karya ciptanya dengan ikut mengembangkan open source software.

Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen
 Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Pesan Sponsor

Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi  sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)
Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

PENGERTIAN TPS (TRANSACTION PROCESSING SYSTEMS)


PENGERTIAN TPS (TRANSACTION PROCESSING SYSTEMS)

Transaction Processing Systems (TPS) Sistem informasi komputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.

Transaction Processing System
(TPS)

Pada dunia usaha proses-proses yang mengacu pada transaksi pertukaran barang atau uang atau jasa disebut dengan Transaction Processing System (TPS). Beberapa jenis subsistem yang ada pasa TPS ialah :
  • Payroll : pembayaran upah / gaji karyawan
  • Order Entry / order processing : mencatat pembelian untuk konsumen
  • Invoicing : menghasilkan faktur
  • Inventory : mengelola barang supaya selalu tersedia
  • Shipping : menyerahkan barang dari perusahaan sampai diterima oleh konsumen
  • Accounts receivable : mengelola file konsumen & menyerahkan tagihan ke konsumen
  • Purchasing : mengkoordinasi pembelian barang kepada konsumen
  • Receiving : menerima barang dari pemasok/supplier pengembalian barang (retur) dari konsumen
  • Account Payable : mengelola pembayaran tagihan kepada pemasok / supplier
  • General Ledger : mengikat subsistem diatas menjadi satu & menghasilkan satu laporan

Decision Support System (DSS).


 Decision Support System (DSS).
  • Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan.
  • Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus: (1) sederhana, (2) robust, (3) mudah untuk dikontrol, (4) mudah beradaptasi, (5) lengkap pada hal-hal penting, (6) mudah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang.
Ø      Definitions
  • Finlay (1994) and others define a DSS rather broadly as "a computer-based system that aids the process of decision making.”
  • Turban (1995) defines it more specifically as "an interactive, flexible, and adaptable computer-based information system, especially developed for supporting the solution of a non-structured management problem for improved decision making. It utilizes data, provides an easy-to-use interface,and allows for the decision maker's own insights."
  • For Keen and Scott Morton (1978) ,a DSS couples the intellectual resources of individuals with the capabilities of the computer to improve the quality of decisions ("DSS are computer-based support for management decision makers who are dealing with semi-structured problems").
  • For Sprague and Carlson (1982) , DSS are "interactive computer-based systems that help decision makers utilize data and models to solve unstructured problems."
Ø      Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993): 1) Sistem yang berbasis komputer; 2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan; 3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual; 4) Melalui cara simulasi yang interaktif; 5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama. Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Ø      Langkah-langkah Pengambilan Keputusan meliputi fase-fase
  • Intelligence = kegiatan untuk mengenali masalah, kebutuhan atau kesempatan
  • Design = cara-cara untuk memecahkan masalah / memenuhi kebutuhan
  • Choice = memilih alternatif keputusan yang terbaik
  • Implementasi yang disertai dengan pengawasan dan koreksi yang diperlukan
Ø      Proses Pengambilan Keputusan/ Proses Pemodelan
Ø      Tujuan DSS Perintis DSS yang lain di MIT, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan Scoot Morton untuk mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus: • Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur. • Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. • Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya. Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan .
Ø      Fitur dari DSS
  • DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja ad hoc, masalah-masalah yang tak diharapkan.
  • DSS dapat menyediakan representasi valid dari sistem di dunia nyata.
  • DSS dapat menyediakan pendukungan keputusan dalam kerangka waktu yang pendek/terbatas.
  • DSS dapat berevolusi sebagai mana halnya pengambil keputusan mempelajari tentang masalah-masalah yang dihadapinya.
  • DSS dapat dikembangkan oleh para profesional yang tak melibatkan pemrosesan data.
Ø      Mengapa menggunakan DSS?
  • Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
  • Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
  • Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
  • Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Ø      6 alasan mengapa perusahaan-perusahaan utama memulai DSS dalam skala besar:
  • Kebutuhan akan informasi yang akurat.
  • DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
  • Kebutuhan akan informasi baru.
  • Manajemen diamanahi DSS.
  • Penyediaan informasi yang tepat waktu.
  • Pencapaian pengurangan biaya.
  • Alasan lain dalam pengembangan DSS adalah perubahan perilaku komputasi end-user. End-user bukanlah programer, sehingga mereka membutuhkan tool dan prosedur yang mudah untuk digunakan. Dan ini dipenuhi oleh DSS.
Ø      Karakteristik DSS:
  • Kajiannya ada pada keputusan-keputusan dimana ada struktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap pertimbangan manajer memiliki esensi utama.
  • Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.
  • Relevansinya untuk manajer adalah dalam pembuatan tool pendukung, di bawah pengawasan mereka, yang tak dimaksudkan untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan sistem, atau solusi tertentu.
Ø      Karakteristik dan Kemampuan DSS
Ø      DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. 2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan. 3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda. 4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
Ø      5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation. 6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan). 7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
  •  9. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
  • Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi atau pun tidak.
  • DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan.
Ø      12. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS). 13. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru. 14. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.
Ø      Komponen DSS 1. Data Management . Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). 2. Model Management . Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan. 3. Communication (dialog subsystem) . User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. 4. Knowledge Management . Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
Ø      Model Konseptual DSS
Ø      The Data Management Subsystem
  • Terdiri dari elemen-elemen:
  • DSS database.
  • Database management system.
  • Data directory.
  • Query facility.
Ø      Digambarkan dalam diagram berikut ini:
Ø      The Model Management Subsystem
  • Terdiri dari elemen-elemen:
  • Model base.
  • Model base management system.
  • Modeling language.
  • Model directory.
  • Model execution, integration, and command.
Ø      Elemen-elemen dan antarmukanya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Ø      The User Interface (Dialog) Subsystem
  • Dialog subsytem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and Management System (DGMS). DGMS terdiri dari berbagai program yang mampu melakukan hal-hal berikut ini:
  • Berinteraksi dengan berbagai dialog style yang berbeda.
  • Mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis penggunaan dialog (tracking), yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog system.
  • Mengakomodasi user dengan berbagai peralatan input yang berbeda.
  • Menghadirkan data dengan berbagai format dan peralatan output.
  • Memberikan ke user kemampuan “help”, prompting, rutin diagnosis dan saran, atau dukungan fleksibel lainnya.
  • Menyediakan antarmuka user ke database dan model base.
  • Membuat struktur data untuk menjelaskan output (output formatter).
  • Menyimpan data input dan output.
  • Menyediakan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan data plotting.
  • Memiliki windows yang memungkinkan berbagai fungsi ditampilkan bersamaan.
  • Dapat mendukung komunikasi diantara user dan pembuat DSS.
  • Menyediakan training dengan contoh-contoh (memandu user melalui input dan proses pemodelan).
  • Menyediakan fleksibelitas dan dapat beradaptasi sehingga DSS mampu untuk mengakomodasi berbagai masalah dan teknologi yang berbeda.
Ø      Di bawah ini adalah skema dari Dialog Management
Ø      The Knowledge Subsystem
  • Lebih jauh, DSS yang lebih canggih dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan knowledge management. Komponen ini menyediakan kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai aspek dari suatu masalah dan/atau menyediakan knowledge yang dapat meningkatkan operasi dari komponen DSS lainnya.
  • Komponen knowledge management terdiri dari satu atau beberapa ES. Seperti halnya data dan model management, pada software knowledge management terdapat eksekusi dan integrasi yang diperlukan dari ES.
  • DSS yang mengikutsertakan komponen ini disebut sebagai suatu DSS yang cerdas (intelligent DSS), DSS/ES, atau knowledge-based DSS.
Ø      User
  • Orang yang berhadapan dengan masalah atau keputusan dimana DSS didesain untuk mendukungnya disebut dengan user, manajer, atau pengambil keputusan.
  • DSS memiliki 2 klas user: manajer dan staf spesialis. Staf spesialis ini misalnya, analisis finansial, perencana produksi, periset pasar, dan sejumlah manajer lainnya.
  • Mengetahui siapa yang akhirnya benar-benar menggunakan DSS ini adalah penting dalam hal pendesainan suatu DSS. Secara umum, manajer mengharapkan sistem lebih user-friendly daripada yang diharapkan oleh seorang staf spesialis. Staf spesialis cenderung pada orientasi detil, dan mau menghadapi sistem yang kompleks dalam pekerjaan sehari-hari mereka, juga mereka tertarik pada kemampuan komputasi DSS. Dalam berbagai kasus staf analisis adalah perantara antara manajemen dan DSS.
  •   Walaupun dikategorikan ada manajer dan staf spesialis, terdapat berbagai sub kategori yang terlibat dalam pendesainan DSS.
  • Sebagai contoh, manajer terbagi atas level organisasi, wilayah fungsional, latar belakang pendidikan, sehingga hal ini memerlukan dukungan analisis yang baik.
  • Staf spesialis terbagi atas level pendidikannya, wilayah fungsional dimana mereka bertugas, dan hubungannya dengan pihak manajemen.
Ø      Jenis-jenis DSS
  • Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya menurut Steven L. Alter , 1976 adalah sebagai berikut:
  • Mengambil elemen-elemen informasi.
  • Menganalisis seluruh file.
  • Menyiapkan laporan dari berbagai file.
  • Memperkirakan dari akibat. Keputusan
  • Mengusulkan. keputusan
  • Membuat keputusan
  •   Terdapat juga klasifikasi berdasarkan sifat situasi keputusan dimana DSS didesain untuk mendukungnya:
  • Institutionalized DSS. Berhubungan dengan keputusan-keputusan yang sifatnya berulang. Contoh: Portfolio Management System (PMS).
  • Ad Hoc DSS. Berhubungan dengan masalah yang spesifik yang biasanya tak dapat diantisipasi ataupun berulang terjadinya. Contoh: Houston Minerals DSS membuat DSS khusus untuk mengevaluasi kelayakan joint venture.
Ø      Hardware dan Software DSS
  • Time-sharing Network.
  • Bila suatu organisasi tak memiliki komputer mainframe, tetapi memerlukan kemampuan seperti itu, maka pendekatan time-sharing bisa dipertimbangkan. Walaupun sudah memiliki mainframe pun, suatu organisasi juga bisa melakukan hal ini karena kenyataan bahwa waktu respon lebih baik dengan time-sharing network daripada pada sistem komputer in-house. Keuntungan lain adalah kecepatan dimana DSS tersebut dapat segera dibangun jika vendornya juga sebagai DSS builder, sebab vendor ini memiliki pengalaman menggunakan software dan membangun DSS yang serupa.
  • Kerugiannya adalah biaya kontrol. Jika suatu DSS sering digunakan, biaya time-sharing menjadi tinggi.
  • Mainframe, Workstation, Mini, atau Personal Computer.
  • Tergantung ketersediaan dan layanan yang diinginkan, hanya saja sekarang ini kekuatan dari PC sudah menjelma jadi berlipat ganda dibandingkan dengan mainframe jaman dulu.
  • Distributed DSS.
  • Berkaitan dengan jaringan komputer, dibuat juga Distributed DSS yang memiliki keuntungan dalam hal ketersediaan dan aksesnya terhadap data dan model di berbagai lokasi.
Ø      Level Teknologi
  • Kerangka kerja untuk memahami konstruksi DSS mengidentifikasikan 3 level teknologi DSS:
  • Specific DSS (DSS applications).
  • “ Final product” atau aplikasi DSS yang nyata-nya menyelesaikan pekerjaan yang kita inginkan disebut dengan specific DSS (SDSS). Contoh: Houston Minerals membuat SDSS untuk menganalisis joint venture.
  • DSS Generators (atau Engines).
  • Adalah software pengembangan terintegrasi yang menyediakan sekumpulan kemampuan untuk membangun specific DSS secara cepat, tak mahal, dan mudah. Contoh: Lotus 1-2-3, Microsoft Excel.
  •   DSS Tools.
  • Level terendah dari teknologi DSS adalah software utility atau tools. Elemen ini membantu pengembangan baik DSS generator atau SDSS. Contoh: grafis (hardware dan software), editors, query systems, random number generator, dan spreadsheets.
  • Relasi diantara 3 level di atas dapat digambarkan pada diagram di bawah ini:
Ø      Proses Pengembangan DSS
Ø      Laporan DSS
  • 1. Laporan berkala dan khusus Laporan berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal tertentu contohnya adalah analis penjualan terhadap pelanggan perbulan dan laporan khusus atau special report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika sesuatu yang tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai kecelakaan. Dalam penggunaannya laporan berkala dan khusus bersifat lengkap atau ringkas.
Ø      2. Laporan lengkap dan ringkas laporan lengkap atau detail report yaitu laporan yang memberikan spesifikasi mengenai setiap tindakan atau transaksi dan baris yang mewakili tindakan atau transaksi disebut baris lengkap atau detail lin e sedangkan laporan ringkas atau summary report yaitu laporan yang menyertakan baris yang mewakili beberapa tindakan atau transaksi. Baris laporan biasanya di cetak dalam beberapa urutan tertentu, filed yang berada dalam record data, yang disebut key filed atau control filed digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan tersebut dicetak. Yang paling sering digunakan ialah Ascending sequence (urutan naik) disini nilai filed control terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk) didaftar pertama kali, dan nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.
Ø      Representasi DSS
  • Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
  • Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
  • Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;
  • Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
  • Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
  • Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan kantor;
  • Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
  • Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
  • Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi.
Ø      Manfaat DSS
  • DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  • DSS membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  • DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  • Walaupun suatu DSS, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Ø      Beberapa Keterbatasan DSS
  • Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  • Kemampuan suatu DSS terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  • Proses-proses yang dapat dilakukan DSS biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  • DSS tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Ø      Arsitektur Aplikasi DSS Berbasis Web
Ø      Diagram Aplikasi DSS Berbasis Web
Ø      DSS dikembangkan dengan Teknologi Web
  • Keunggulan
  • Kemudahan komunikasi dan kolaborasi
  • Download perangkat lunak DSS
  • Pembelian aplikasi DSS secara online
  • Pengumpulan data internal dan eksternal
Ø      DSS Masa Depan 1. DSS berbasis PC akan terus tumbuh utamanya untuk dukungan personal. 2. Untuk DSS di institusi yang mendukung pengambilan keputusan berurutan dan saling berhubungan, kecenderungan ke depan adalah menjadi DSS terdistribusi. 3. Untuk dukungan keputusan saling berhubungan yang terkonsentrasi, group DSS akan lebih lazim di masa depan. 4. Produk-produk DSS akan mulai menggabungkan tool dan teknik-teknik AI. 5. Semua kecenderungan di atas akan menuju pada satu titik pada pengembangan berkelanjutan pada kemampuan sistem yang lebih user-friendly.
Ø      Contoh Kasus: Kabinet di Pemerintahan Mesir
  • 32 kementerian, setiap kementerian bertanggung jawab pada 1 departemen.
  • Diketuai seorang Perdana Menteri.
  • 4 Komite yang dibantu dengan staf.
  • IDSC (Information and Decision Support Center) untuk kabinet, tujuannya:
  • Mengembangkan informasi dan sistem dukungan bagi kabinet.
  • Mendukung pengadaan informasi terkelola bagi user dan pusat pendukung keputusan pada 32 kementerian.
  • Mengembangkan, mendukung, mengawali projek IS yang dapat mempercepat pengembangan Pemerintahan Mesir.
Ø      Diagram dari Organizational DSS (ODSS) dalam Pemerintahan Mesir
  • Berbagai DSS dibangun di dalamnya, tentu saja diantara mereka saling berelasi dan berhubungan.
  • Contoh:
  • DSS untuk perumusan kebijakan tarif.
  • DSS untuk manajemen utang.
  • Ringkasan ODSS di Pemerintahan Mesir:
  • DSS skala besar ini memiliki integrasi dengan sistem manajemen data secara ekstensif.
  • Sistem ini digunakan baik untuk keputusan yang bersifat ad hoc maupun yang berulang.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls